Hubungan kondisi tutupan karang dengan kepadatan megabentos di Pulau Pandan Provinsi Sumatera Barat

Raja Rahmita, Efriyeldi Efriyeldi, Thamrin Thamrin

Abstract


This research was conducted in February 2021 in the waters of Pandan Island, West Sumatra Province. This study aims to determine the relationship between coral cover and the density of megabenthos found in the Pandan Island area. The method used in this study is a survey method. Coral cover data was collected using the LIT (Line Intercept Transect) method and megabenthos data was collected using the Benthos Belt Transect method. The results showed that Pandan Island had a good percentage of coral cover. The highest density of megabenthos was trokha snails found at each station, while the lowest density was Acanthaster planci which was only found at three stations and had a percentage of coral cover that had an influence on megabenthos density. Then it was also found that there was a strong negative relationship between coral cover and non-economic megabenthos, which indicated that there was an effect of the percentage of coral cover on both economic and non-economical megabenthos.


Keywords


Coral cover; Megabenthos; LIT (Line Intercept Transect); Benthos Belt Transect; Pandan Island

Full Text:

PDF

References


Agusta, O. R., Sulardiono, B., & Rudiyanti, S. (2012). Kebiasaan Makan Teripang (Echinodermata: Holothuriidael di Perairan Pantai Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Manag Aquat Resour, 1(1):1-8.

Arbi, U. Y., Aji, L. P., & Susetiono. (2017). Modul Pelatihan Penilaian Kondisi Megabentos "B" Pengambilan Data Megabentos. COREMAP-CTI. P2O LIPI: Jakarta Utara Hanafi, M. 2015. Hubungan Faktor Prilaku Manusia, Faktor Alam dengan Garis Pantai untuk Optimisasi Pengelolaan Wilayah Pesisir Indramyu Jawa Barat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bandung.

Bangpadang, M., Emiyarti & Nurgayah, W. (2019). Kepadatan dan Keanekaragaman Megabentos Berdasarkan Persentase Tutupan Karang di Perairan Desa Buton, Kecamatan Bungku Selatan, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Sapa Laut, 4(2) : 89-97.d

COREMAP II LIPI. (2017). Panduan Pemantauan Megabentos Edisi 2. Pusat Penelitian Oseanografi. LIPI. Jakarta.

Cumming, R. L. (2009). Population Outbreaks and Large Aggregations of Drupella on the Great Barrier Reef. Great Barrier Reef Marine Park Authority.

Dahlan. (2014). Penilaian Ekosistem Terumbu Karang di Kepulauan Aruri Kabupaten Supiori. The Journal of Fisheries Development, 1(1) : 61-82.

Giyanto, et al. (2018). Monitoring Kesehatan Karang dan Ekosistem Terkait di Kabupaten Nias Utara. Pusat Penelitian Oseanografi. LIPI. Jakarta.

Harvey, J.T. (2008) Abundance. Encyclopedia of Ecology (ed. by S.E.J. Fath and D. Brian), pp. 4-10. Academic Press, Oxford.

Manuputty, A. E. W., & Djuwariah. (2009). Point Intercept Transect untuk Masyarakat. COREMAP II LIPI. Jakarta.

Mauliza R., Prihadi, D. J., & Syamsudin, M. L. (2016). Keterkaitan Kepadatan Predator Karang Bintang Laut Berduri (Acanthaster Planci) Terhadap Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Pulau Batu Malang Penyu, Kepulauan Belitung. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(2) : 58-64.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2009). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2009. Baku Mutu Air Laut.

Kementerian Lingkungan Hidup. (2004). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004. Kondisi Terumbu Karang.

Padilah, M., Pratomo, A & Zulfikar, A. (2015). Pola Sebaran Kima di Perairan Teluk Dalam Desa Malang Rapat Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau.

Pangabean, A. S., & Setyadji, B. (2009). Persentase Tutupan Karang Sebagai Pendukung Keanekaragaman Ikan Karang di Pulau Pemagaran dan Kuburan Cina. Jurnal Penelitian Perikanan, 15(3): 191-198.

Saputra, V. H., Rifai, A., & Kunarso, (2019). Variabilitas Musiman Pola Arus di Perairan Surabaya Jawa Timur. Journal of Oseanography. 6(3): 439-443.

Siringoringo, R. M., & Budiyanto, A. (2012). Kondisi dan Distribusi karang Batu di Perairan Pulau Bawean. Biodiversitas di Kawasan Perairan Pulau Bawean. Jakarta, Indonesia: Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI.

Siringoringo, R. M., & Hadi, T. A. (2013). Kondisi dan Distribusi Karang Batu (Scleractinia corals) di Perairan Bangka. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis. 5(2): 273-285.

Tanjung, A. (2014). Rancangan Percobaan (Edisi Revisi 3). Penerbit Tantaramesta. Bandung: Assosiasi Direktorati Indonesia.

Timotius, S. (2003). Fisiologi Terumbu Karang. Makalah Trining Course: Karakteristik Terumbu Karang.

Sjafrie, N. D. M. (2008). Kondisi Terumbu Karang dan Biota Lainnya di Perairan Kecamatan Selat Nasik Kabupaten Belitung Tahun 2007-2008. Jurnal Perikanan, 11(2) : 150-156.

Wilson, J. R., & Green, A. L. (2009). Metode Pemantauan Biologi Untuk Menilai Kesehatan Terumbu Karang Dan Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Laut di Indonesia (Terjemahan). Versi 1.0. Laporan TNC Indonesia Marineprogram.




DOI: https://doi.org/10.52364/zona.v6i1.52

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.